Read

PEMANTAUAN MUTU UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER

2020-07-31 | 14091 Views.
thumb_1646110263_thumb_1596184384_WhatsApp Image 2020-07-31 at 15.06.33.jpeg

Pemantauan mutu udara ambien merupakan salah satu upaya untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program pengendalian pencemaran udara yang telah dilakukan pemerintah pusat maupun daerah. Hasil pemantauan mutu udara ambien  dapat dijadikan indikator untuk menentukan prioritas program pengendalian pencemaran udara yang perlu dilakukan. Saat ini, metode pemantauan mutu udara ambien yang dilakukan oleh Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara yaitu melalui metode otomatis kontinyu (AQMS) dan manual (passive sampler).

Metode passive sampler pertama kali dikembangkan di Inggris dengan menggunakan Pb Candle untuk menjerap polutan sulfur dioksida (SO2) di udara ambien, kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kadar/konsentrasi sulfur dioksida yang terukur. Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka penggunaan Pb dihilangkan dan diganti dengan bahan kimia yang ramah lingkungan. Metode passive untuk mengukur mutu udara ambien sampai saat ini masih dipakai dalam pemantauan mutu udara ambien dan sudah diterapkan di jaringan pemantauan di luar negeri seperti dari EANET, Jepang, Australia maupun Eropa.

Menurut SOP Pelaksanaan Pemantauan SO2 dan NO2 di udara ambien tahun 2011, metode passive sampler adalah suatu metode yang menggunakan sistem penyerapan gas secara difusi melalui media yang dipaparkan dalam waktu tertentu tanpa menggunakan pompa penghisap dengan memanfaatkan sifat fisis gas yang berdifusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Di Indonesia, metode passive sampler sudah digunakan sejak tahun 2008 dan terintegrasi sejak tahun 2015 dengan jumlah titik pemantauan yang terus bertambah tiap tahunnya. Beberapa keuntungan pemantaun dengan metoda passive sampler adalah tidak memerlukan energi listrik, biaya murah dan mudah ditempatkan karena berukuran kecil. Sementara kekurangannya adalah tidak kontinu dan parameter yang diukur masih terbatas pada NO2 dan SO2. Saat ini Teknik Lingkungan ITB sedang mengembangkan metode passive sampler untuk bisa memantau parameter PM2,5.

Pada tahun 2020 ini, pemantauan dengan metode passive sampler dilakukan di 2.000 titik lokasi pemantauan yang tersebar di 500 kabupaten/kota. Berikut dapat dilihat penambahan lokasi pemantauan mutu udara ambien dengan metode passive sampler yang dilakukan Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara dibantu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi maupun Kabupaten/Kota.



Periode pemaparan di udara yaitu 2 kali dalam 1 tahun (mewakili musim penghujan dan musim kemarau) dengan durasi pemantauan masing-masing tahap yaitu selama 14 hari.

Data hasil pemantauan mutu udara dengan metode passive sampler dapat diunduh pada link di bawah ini :

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

Untuk hasil pemantauan tahun 2020 akan disampaikan pada akhir tahun. Pada paper ini kami menyampaikan data konsentrasi  tanpa diolah menjadi IKU (indeks kualitas udara).

Semoga informasi ini bermanfaat.


Penulis:

Dasrul Chaniago, Annisa Zahara

Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jl. DI. Pandjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur


Drop us a message

You're in the right place! Just drop us a message. How can we help?

Or see contact page
Validation error occured. Please enter the fields and submit it again.
Thank You ! Your email has been delivered.